Sejarah Animasi
1.
SEJARAH WALT DISNEY
Animasi
merupakan suatu seni untuk membuat dan mengerakkan sebuah obyek, baik berbentuk
2 dimensi maupun 3 dimensi dan dibuat menggunakan berbagai cara, misalnya
menggunakan kertas, komputer dan lain sebagainya. Animasi saat ini telah
menjadi industri besar yang memberikan dampak ekonomi dan sosial yang begitu
besar bahkan cukup signifikasi terhadap pendapat sebuah negara.
Animasi berawal dari
kontribusi hasil karya seorang yang bernama walt disney yang lahir dengan nama
walter alias disney, Walt lahir di Chicago, Illinois dengan orang tua bernama
Elias Disney dan Flora Call. Pada 1906, mereka semua pindah ke sebuah
peternakan dekat Marceline, Missouri,amerika serikat.
Walt
sejak kecil sudah memiliki hobi menggambar, khususnya gambar kartun, mulai dari
sketsa hingga kartun yang berwarna. Suatu saat berawal ketika walt remaja pergi
kerumah pamannya untuk berkunjung, dan berjalan-jalan untuk mencari sesuatu di
ladang pamannya, disana ditemukan banyak sekali tikus-tikus ladang yang
berkeliaran disekitarnya. Melihat banyaknya tikus-tikus tersebut, suatu saat
terinspirasi oleh tikus-tikus tersebut dan muncul keinginan untuk menuangkan
imajinasinya tersebut kedalam bentuk kartun, maka dicobalah membuat sketsa
kartun yang berasal dari objek tikus yang dilihatnya. Banyaknya imajinasi yang
muncul membuatnya untuk melakukan proses pencarian bentuk, bagaimana
menggambarkan komponen-komponen anggota tubuh tikus tersebut agar terlihat
lucu, menarik dan tidak menjiijikan.
Dari proses tersebut
maka lahirlah Mickey Mouse yang merupakan cikal bakal dari kartun animasi
pertama yang pernah dibuat. Awal mula bentuk mickey masih sederhana seperti
gambar disamping ini. Dengan beberapa ciri tikus yang dimanipulasi seperti
bentuk telinga dibuat bulat, bentuk mata yang dibuat besar hampir sebesar
wajahnya, dan bentuk tubuh yang kurus ditambah atribut celana pendek yang
dibuat sederhana sehingga memudahkan untuk proses produksinya. Bentuk tersebut
lama-kelamaan berevolusi menjadi bentuk yang lebih detail dan bervariasi pada
pakaian yang dikenakan. Pada awalnya kartun yang di buat animasinya ini tanpa
suara, hanya mengandalkan gerakan objeknya saja, namun teknologi semakin
berkembang dan pada akhir era 60 an akhirnya film kartun dapat diisi dengan
suara.
Comic Strip
yang sering kita lihat sehari-hari sebenarnya sudah menjadi tampilan pada
dekorasi tembok di Mesir sekitar 2000 tahun sebelum masehi, menceritakan banyak
hal yang terjadi di Mesir waktu itu dari mulai tata cara kehidupan keseharian,
pemerintahan sampai adu gulat antar prajurit. Leonardo Da Vinci juga
menampilkan gerakan tangan yang berputar pada karya besarnya yaitu Vitruvian
Man. Illustrasi malaikat-malaikat pada mural gereja karya Giotto juga
memperlihatkan repetisi gerakan yang kontinyu. Di Jepang orang menggunakan
gulungan gambar untuk menceritakan cerita panjang sama seperti layaknya Wayang
Beber di Jawa. Pada tembok Candi Borobudur juga terdapat urutan cerita tentang
perjalan tiga babak Sidharta Gautama.
Namun seiring
dengan perjalanan waktu manusia mencoba tidak hanya menangkap gambar tapi juga
berupaya membuat karya artistiknya menjadi hidup dan bergerak. Sejak mula
gambar babi hutan di dinding gua Altamira-Spanyol Utara hingga perjalanan
kematian para Firaun adalah sebuah kronologi panjang yang dicoba untuk
dikumpulkan sebagai bahan awal mula dari animasi.
Animasi,
sebenarnya tidak akan terwujud tanpa didasari pemahaman mengenai prinsip
fundamental kerja mata manusia atau dikenal dengan nama The Persistance
of Vision. Seperti ditunjukan pada karya seorang Prancis Paul
Roget (1828), penemu Thaumatrope. Sebuah alat
berbentuk kepingan yang dikaitkan dengan tali pegas diantara kedua sisinya.
Kepingan itu memiliki dua gambar pada sisinya. Satu sisi bergambar burung, satu
sisi lainnya bergambar sangkar burung. Ketika kepingan berputar maka burung
seolah masuk kedalam sangkarnya. Proses ini ditangkap oleh mata manusia dalam
satu waktu, sehingga mengekspose gambar tersebut menjadi gerak.
Dua penemuan
berikutnya semakin menolong mata manusia. Phenakistoscope,
ditemukan oleh Joseph Plateu (1826), merupakan kepingan kartu
berbentuk lingkaran dengan sekelilinganya di penuhi lubang-lubang dan gambar
berbentuk obyek tertentu. Mata akan melihat gambar tersebut melalui cermin dan
pegas membuatnya berputar sehingga satu serial gambar terlihat secara progresif
menjadi gambar yang bergerak kontinyu. Teknik yang sama di tampilkan pada alat
bernama Zeotrope, ditemukan oleh Pierre Desvignes
(1860), berupa selembar kertas bergambar yang dimasukan pada sebuah
tabung.
|
|||
Phenakistoscope dan Zeotrope
Pengembangan
kamera gerak dan projector oleh Thomas Alfa Edison serta para
penemu lainnya semakin memperjelas praktika dalam membuat animasi. Animasi
akhirnya menjadi suatu hal yang lumrah walaupun masih menjadi “barang” mahal
pada waktu itu. Bahkan Stuart Blackton, diberitakan telah
membuat membuat film animasi pendek tahun 1906 dengan judul “Humourous
Phases of Funny Faces”, dimana prosesnya dilakukan dengan cara
menggambar kartun diatas papan tulis, lalu difoto, dihapus untuk diganti modus
geraknya dan di foto lagi secara berulang-ulang. Inilah film animasi pertama
yang menggunakan “stop-motion” yang dihadirkan di dunia.
Pada awal
abad ke dua puluh, popularitas kartun animasi mulai menurun sementara film
layar lebar semakin merajai sebagai alternatif media entertainment. Publik
mulai bosan dengan pola yang tak pernah berganti pada animasi tanpa didalamnya
terdapat story line dan pengembangan karakter. Apa yang terjadi pada saat itu
merupakan kondisi dimana mulai terentang jarak antara film layar lebar dan
animasi, kecuali beberapa karya misalnya Winsor McCay yang
berjudul Gertie the Dinosaur, 1914. McCay telah memulai sebuah
cerita yang mengalir dalam animasinya ditambah dengan beberapa efek yang mulai
membuat daya tarik tersendiri. Hal ini juga mulai terlihat pada karya Otto
Messmer, Felix the Cat.
“Plots? We never bothered with
plots. They were just a series of gags strung together. And not very funny, I’m
afraid.” – Dick Huemer, 1957
Pada era ini, cerita animasi masih banyak terpengaruh pola cerita
klasik, mungkin masih terasa hingga saat ini. Tipikal ceritanya selalu dengan
tokoh yang menjadi hero dan musuhnya. Industri animasi mulai kembali menanjak
di Amerika manakala komersialiasi mulai merambah dunia tersebut. Cerita and
strory line pun mulai beragam disesuaikan dengan demand publik.
Industri-industri film raksasa mulai membuat standardisasi
2.
TEORI ANIMASI
Animasi
berasal dari bahasa latin, anima, yang artinya jiwa, hidup, nyawa dan semangat.
Animasi adalah gambar dua dimensi yang seolah-olah bergerak. Animasi ialah
suatu seni untuk memanipulasi gambar menjadi seolah-olah hidup dan bergerak,
yang terdiri dari animasi 2 dimensi maupun 3 dimensi. Animasi 2D membuat benda
seolah hidup dengan mengunakan kertas atau komputer. Animasi 3D merupakan
animasi yang dibuat dengan menggunakan model seperti yang berasal dari lilin,
clay, boneka/marionette dan menggunakan kamera animasi yang dapat merekam frame
demi frame. Ketika gambar-gambar tersebut diproyeksikan secara berurutan dan
cepat, lilin atau clay boneka atau marionette tersebut akan teihat seperti
hidup dan bergerak. Animasi 3D dapat juga dibuat dengan menggunakan komputer.
Proses awalnya adalah membentuk model, pemberian tekstur, warna, hingga cahaya.
Kemudian model tersebut diberi kerangka, warna, hingga cahaya. Kemudian model
tersebut diberi kerangka dan gerakanya dirancang satu persatu. Seluruh proses
pembuatannya dari awal hingga akhir dikerjakan di komputer. Contohnya film
Shrek atau Final Fantasy.
a.
Penggunaan animasi film
Penggunaan animasi film tidak terbatas hanya untuk film-film bagi
anak-anak atau film hiburan, tetapi juga dipergunakan diberbagai bidang, karena
disisi lain animasi dapat menerangkan dengan rinci sesuatu hal atau informasi
yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Berikut ini adalah contoh penggunaan
animasi film :
1. Animasi ForensikAnimasi
dibuat untuk menerangkan terjadinya kecelakaan, berdasarkan saksi mata,
data-dat hasil testing kendaraan
2. Animasi SimulasiAnimasi
ini digunakakn ntuk membantu menggambarkan proses terjadinya sesuatu kejadian
atau apa yang akan dihadapi, atau bagaiman sesuatu hal akan terjadi.
3. Animasi untuk arsitektur
Penggunaan animasi untuk bidang arsitektur akan membantu, misalnya untuk
menggambarkan struktur suatu gedung baik gedung bertingkat sejak awal
perencanaan, proses pembangunan hingga selesai, dan tidak hanya pada gedung
bertingkat saja, tetapi juga untuk memperlihatkan interior dengan berbagai
kemungkinan perubahan warna dinding serta tata perlengkapannya, juga dapat
memperlihatkan bentuk irisan dan potongan melintang yang diperlukan.
4. Animasi untuk pendidikan
Berguna untuk memperjelaskan tentang koordinasi gerak, dimana dalam satu gerakan
badan diperlihatkan gerakan tulang-tulang serta sendi tertentu serta
hubungannya dengan gerak otot, yang mana otot yang meregang serta otot mana
yang melakukan gerakan menarik.
5. Animasi untuk hiburan dan
komersial Saat ini begitu banyak film animasi yang dibuat tidak hanya untuk
anak-anak saja, tetapi juga untuk masyarakat luas dimana dapat diciptakan
karakter-karaker menarik, yang masing-masing memiliki watak sendiri-sendiri
seolah-olah demikianlah hidup ini, juga untuk menciptakan khayalan-khayalan
untuk memperkuat visualisasi suatu adegan, dan seringkali digunakan juga untuk
keperluan iklan di televisis (Tv Commercial) ( Kuswara, 2003:3).
b.
Teknik Menciptakan Animasi
Dalam perkembangan hingga kini, terdapat beberapa teknik untuk
membuat animasi, yaitu:
1. Teknik animasi Hand Drawn
Ini adalah teknik animasi klasik yang mengandalkan kemampuan tangan
untuk membuat gambar frame per frame secara manual, baik itu gambar tokoh
karakter, maupun gambar background digambar dengan menggunakan tangan. Setelah
itu ,gambar foreground dan background ditumpuk secara layering untuk kemudian
dipotret satu persatu, hingga menghasilkan animasi yang utuh. Teknik ini
dipergunakan oleh Walt Disney dan Warner Bros hingga sekarang, seperti yang
terlihat dalam film animasi Lion King, Alladin, Beauty and the beast, dan
lain-lain, mereka memiliki goresan yang tidak dilakukan dengan komputer.
2. Teknik animasi Stop Motion
/ Clay animation
Clay adalah ebutan lain untuk tanah liat. Animasi dibuat dengan
menggerakkan objek atau model dari boneka ataupun bahan elastis yang terbuat
dari clay / tanah liat atau tanah liat sintetis. Obyek digerakkan sedikit demi
sedikit dan kemudian diambil gamabrnya satu per satu. Setelah diedit dan
disusun, Apabila rol film dijalankan, akan memberikan efek seolah-olah boneka
atau model tersebut bergerak . Contoh animasi yang menggunakan teknik ini
adalah Nightmare Before Christmas, serta tayangan MTV: Celebrity Death Match.
3. Teknik animasi Hand Drawn
dan Computer.
Pada teknik ini, gambar sketsa kasar dibuat dengan tangan, lalu
di-scan untuk kemudian diberi warna dan finshing menggunakan komputer.
3.
JENIS – JENIS ANIMASI
Diawal tahun 20-an, popularitas kartun animasi berangsur menurun dan
para sineas mulai cenderung mencari alternatif lain sebagai media hiburan.
Masyarakat mulai jenuh dengan konsep animasi yang pada saat itu tidak
memikirkan story line dan pengembangan si-tokoh karakter. Perubahan besar
dimulai pada pertengahan tahun 20-an setelah beberapa perusahaan animasi
mengembangkan konsep komersialisasi dimana studio-studio besar mengambil alih
studio lokal dan menentukan standard untuk animasi Sampai saat ini animasi
dibagi dalam kategori besar, yaitu:
1. Animasi Stop-motion
(Stop Motion Animation)
2. AnimasiTradisional (Traditional animation)
3. Animasi Komputer (Computer Graphics Animation)
2. AnimasiTradisional (Traditional animation)
3. Animasi Komputer (Computer Graphics Animation)
1.
Stop-motion animation
Stop-motion animation sering pula disebut claymation karena dalam
perkembangannya, jenis animasi ini sering menggunakan clay (tanah liat) sebagai
objek yang digerakkan . Tehnik stop-motion animasi pertama kali ditemukan oleh
Stuart Blakton pada tahun 1906; yaitu dengan menggambar ekspresi wajah sebuah
tokoh kartun pada papan tulis, diambil gambarnya dengan still camera, kemudian
dihapus untuk menggambar ekspresi wajah selanjutnya. Tehnik stop-motion animasi
ini sering digunakan dalam visual effect untuk film-film di era tahun 50-60-an
bahkan sampai saat ini.
Wallace and Gromit dan Chicken Run , karya Nick Parks, yang sempat hadir di Jakarta beberapa saat yang lalu adalah salah satu contoh karya stop motion animation. Contoh lainnya adalah celebrity Deadmatch di MTV yang menyajikan adegan perkelahian antara berbagai selebriti dunia. Jangan lupakan pula Nightmare Before Christmast karya yang Tim Burton yang terkenal dengan film Batman dan Edward Scissorhands
Sejauh ini perkembangan stop motion animation di Indonesia belum terlalu besar, sehingga sulit menjadi animator yang mau berkarya pada bidang ini. Salah satu penyebabnya bisa jadi adalah tingkat kesulitan dan kesabaran yang cukup tinggi, yang tentu saja tidak dipunyai oleh setiap orang.
Wallace and Gromit dan Chicken Run , karya Nick Parks, yang sempat hadir di Jakarta beberapa saat yang lalu adalah salah satu contoh karya stop motion animation. Contoh lainnya adalah celebrity Deadmatch di MTV yang menyajikan adegan perkelahian antara berbagai selebriti dunia. Jangan lupakan pula Nightmare Before Christmast karya yang Tim Burton yang terkenal dengan film Batman dan Edward Scissorhands
Sejauh ini perkembangan stop motion animation di Indonesia belum terlalu besar, sehingga sulit menjadi animator yang mau berkarya pada bidang ini. Salah satu penyebabnya bisa jadi adalah tingkat kesulitan dan kesabaran yang cukup tinggi, yang tentu saja tidak dipunyai oleh setiap orang.
2.
2.Animasi
Tradisional (Traditional animation)
Tradisional animasi adalah tehnik animasi yang paling umum dikenal
sampai saat ini. Dinamakan tradisional karena tehnik animasi inilah yang
digunakan pada saat animasi pertama kali dikembangkan. Tradisional animasi juga
sering disebut cel animation karena tehnik pengerjaannya dilakukan pada
celluloid tranparent yang sekilas mirip sekali dengan transparansi OHP yang
sering kita gunakan. Dengan berkembangnya teknologi komputer, lahir tehnik
animasi baru yang seluruh pengerjaannya mengunakan komputer yang kemudian
disebut computer animation (animasi komputer ) atau lebih dikenal 3D(imention)
animation yang nanti akan kita bahas lebih jauh pada chapter selanjutnya. Untuk
membedakan 3D animation yang seluruhnya dikerjakan dengan komputer, cel
animation kemudian juga disebut 2D animation.
No comments:
Post a Comment